Penanaman Ribuan Pohon Langka
22 Juni 2011
Admin Website
Artikel
4896
TENGGARONG. Selain tempat berkumpulnya petani dan nelayan untuk
bertukar informasi dan pengetahuan, wakil-wakil petani dan nelayan dari
33 provinsi di Indonesia juga melakukan penanaman pohon langka
masing-masing daerah di Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kutai
Kartanegara sebagai bentuk kepedulian petani dan nelayan dalam
pelestarian lingkungan.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kaltim, Riza Indra Riyadi mengatakan kegiatan penanaman pohon langka dari 33 provinsi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pohon-pohon untuk kelangsungan hidup manusia.
"Disamping itu kegiatan ini kita memanfaatkan momen rangkaian Penas Tani dan Nelayan di Tenggarong sebagai cara sosialisasi Kaltim Green dan provinsi lain seluruh Indonesia ikut mendukung dengan partisipasi penanaman," ujarnya. Pohon-pohon yang ditanam diantaranya pohon meranti (Shorea sp.), matoa (Pometia pinnata), tampoi (Baccaurea macrocarpa), dan tentu saja pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) khas Kaltim.
Dijelaskan, setiap provinsi mentediakan dari 48 pohon yang bibitnya dibawa dari masing-masing provinsi. Sehingga dalam penanaman ini telah ditanam lebih dari 1.500 batang pohon langka. Sedangkan lokasi terbagi dua yaitu di Waduk Panji Sukarame seluas empat hektare dan di Kebun Raya Samarinda seluas satu hektare.
Sasaran lainnya dari penanaman ini dijelaskan Riza adalah untuk mendorong masyarakat untuk dapat mengenal pohon-pohon langka dari 33 provinsi sehingga menumbuhkan rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya.
"Secara teknis, pohon berdiameter 10 centimeter, tinggi 10 meter dan lebar tajuk empat meter akan dapat menyimpan air 40 liter. Dengan kita menanam 1.500 saja akan dapat disimpan air sebanyak 60 ribu liter air dalam tanah," jelasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kaltim, Riza Indra Riyadi mengatakan kegiatan penanaman pohon langka dari 33 provinsi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pohon-pohon untuk kelangsungan hidup manusia.
"Disamping itu kegiatan ini kita memanfaatkan momen rangkaian Penas Tani dan Nelayan di Tenggarong sebagai cara sosialisasi Kaltim Green dan provinsi lain seluruh Indonesia ikut mendukung dengan partisipasi penanaman," ujarnya. Pohon-pohon yang ditanam diantaranya pohon meranti (Shorea sp.), matoa (Pometia pinnata), tampoi (Baccaurea macrocarpa), dan tentu saja pohon ulin (Eusideroxylon zwageri) khas Kaltim.
Dijelaskan, setiap provinsi mentediakan dari 48 pohon yang bibitnya dibawa dari masing-masing provinsi. Sehingga dalam penanaman ini telah ditanam lebih dari 1.500 batang pohon langka. Sedangkan lokasi terbagi dua yaitu di Waduk Panji Sukarame seluas empat hektare dan di Kebun Raya Samarinda seluas satu hektare.
Sasaran lainnya dari penanaman ini dijelaskan Riza adalah untuk mendorong masyarakat untuk dapat mengenal pohon-pohon langka dari 33 provinsi sehingga menumbuhkan rasa cinta untuk menjaga dan melestarikannya.
"Secara teknis, pohon berdiameter 10 centimeter, tinggi 10 meter dan lebar tajuk empat meter akan dapat menyimpan air 40 liter. Dengan kita menanam 1.500 saja akan dapat disimpan air sebanyak 60 ribu liter air dalam tanah," jelasnya.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM