Update Data Website, Investasi Pasti Lancar
28 Februari 2018
Admin Website
Berita Daerah
3836
SAMARINDA. Pengembangan kawasan ekonomi khusus
dalam kawasan industri untuk mengolah sumber daya alam (SDA) di beberapa
wilayah terus dilakukan. Keberadaannya sangat dibutuhkan sebagai
penunjang arah kebijakan pembangunan ekonomi Kaltim untuk meningkatkan
daya saing dan nilai tambah produk.
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyebutkan pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy dan kawasan industri lainnya dimaksudkan untuk mengubah kekuatan ekonomi Kaltim agar tidak terus bergantung pada kekuatan sumber daya alam tak terbarukan.
"Ini adalah upaya kita mewujudkan transformasi ekonomi. Ada nilai tambah sebelum produk dikirim ke luar Kaltim. Kita ingin ada basis ekonomi berkelanjutan dengan pengembangan kawasan industri tersebut," kata Awang Faroek, Senin (26/2).
Pengembangan kawasan ini lanjut Awang, juga harus didukung dengan data akurat dan aktual. Contoh, Kaltim telah berhasil menanam sawit mencapai 1,2 juta hektar dengan 78 pabrik yang sudah berdiri. Capaian harus dilaporkan ke pusat dan disiarkan, termasuk memanfaatkan teknologi informasi. Data-data yang tersebut sangat penting untuk diketahui kementerian terkait dan juga investor.
"Untuk itu, data-data di website masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) harus diubah sesuai hasil capaian yang telah dilakukan. Jangan sampai data kita dan data yang dimiliki kementerian berbeda. Misalnya jumlah sawit sudah mencapai 1,2 juta hektar dengan 78 pabrik yang menghasilkan crude palm oil (CPO). Pabrik-pabrik tersebut telah beroperasi dengan kapasitas secara keseluruhan 4.355 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Semua itu harus dilaporkan," kata Awang Faroek.
Menurut dia, data-data terbaru dari masing-masing OPD akan menjadikan Kaltim memiliki daya saing tinggi dan keunggulan komparatif, sehingga Kaltim selalu menarik minat investor, meski terjadi perlambatan ekonomi nasional maupun global.
"Oleh karena itu, guna mendukung daya saing dan keunggulan komparatif Kaltim, diharapkan data-data hasil capaian program dari setiap OPD harus terus diperbaiki dan diupdate, jangan sampai tidak. Itu sangat berpengaruh terhadap peluang investasi di Kaltim," tegas Awang Faroek. (mar/sul/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PROV. KALTIM
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyebutkan pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy dan kawasan industri lainnya dimaksudkan untuk mengubah kekuatan ekonomi Kaltim agar tidak terus bergantung pada kekuatan sumber daya alam tak terbarukan.
"Ini adalah upaya kita mewujudkan transformasi ekonomi. Ada nilai tambah sebelum produk dikirim ke luar Kaltim. Kita ingin ada basis ekonomi berkelanjutan dengan pengembangan kawasan industri tersebut," kata Awang Faroek, Senin (26/2).
Pengembangan kawasan ini lanjut Awang, juga harus didukung dengan data akurat dan aktual. Contoh, Kaltim telah berhasil menanam sawit mencapai 1,2 juta hektar dengan 78 pabrik yang sudah berdiri. Capaian harus dilaporkan ke pusat dan disiarkan, termasuk memanfaatkan teknologi informasi. Data-data yang tersebut sangat penting untuk diketahui kementerian terkait dan juga investor.
"Untuk itu, data-data di website masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) harus diubah sesuai hasil capaian yang telah dilakukan. Jangan sampai data kita dan data yang dimiliki kementerian berbeda. Misalnya jumlah sawit sudah mencapai 1,2 juta hektar dengan 78 pabrik yang menghasilkan crude palm oil (CPO). Pabrik-pabrik tersebut telah beroperasi dengan kapasitas secara keseluruhan 4.355 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Semua itu harus dilaporkan," kata Awang Faroek.
Menurut dia, data-data terbaru dari masing-masing OPD akan menjadikan Kaltim memiliki daya saing tinggi dan keunggulan komparatif, sehingga Kaltim selalu menarik minat investor, meski terjadi perlambatan ekonomi nasional maupun global.
"Oleh karena itu, guna mendukung daya saing dan keunggulan komparatif Kaltim, diharapkan data-data hasil capaian program dari setiap OPD harus terus diperbaiki dan diupdate, jangan sampai tidak. Itu sangat berpengaruh terhadap peluang investasi di Kaltim," tegas Awang Faroek. (mar/sul/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT PROV. KALTIM