(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Perusahaan Sawit Diimbau Gabung GAPKI Kaltim

09 Februari 2017 Admin Website Berita Kedinasan 4715
Perusahaan Sawit Diimbau Gabung GAPKI Kaltim

SAMARINDA. Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kaltim diharapkan untuk dapat tergabung dalam sebuah organisasi profesi yang sama agar memudahkan koordinasi  dengan pemerintah daerah dan sesama perusahaan perkebunan.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad saat memberikan sambutan pada Rapat Pembahasan Harga TBS Kelapa Sawit, pekan lalu, di Balikpapan.

Ujang menerangkan, dari 358 perusahaan  perkebunan kelapa sawit di Kaltim, baru 133 yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Kaltim. Sedangkan sisanya tidak tergabung dalam organisasi profesi sejenis apapun.

"Ini menjadi  catatan penting, mengingat secara logis perusahaan berlokasi dan berusaha di Kaltim, maka wajib tergabung dalam sebuah organisasi, yaitu menjadi anggota GAPKI," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, 358 perusahaan sawit tersebut, telah memegang 316 Ijin Usaha Perkebunan (IUP) dengan luasan mencapai 2,39 juta hektare. Sedangkan pemegang ijin Hak Guna Usaha (HGU) sebanyak 173 perusahaan dengan luas lahan 1,09 juta hektare.

"Sementara perkebunan kemitraan yang sudah terbangun mencapai 176.084 ha. Perkebunan itu dikelola secara mandiri di lahan milik warga serta kebun kemitraan masyarakat dengan perusahaan besar swasta (PBS) maupun negara (PBN)," kata Ujang.

Adapun produksi  kelapa sawit di Kaltim mencapai 14 juta ton tandan buah segar atau setara dengan 3,2 juta ton Crude Palm Oil (Crude Palm Oil). Diprediksi hingga tahun 2018 produksinya mengalami peningkatan mencapai 18 juta ton kelapa sawit.

Sementara itu, pabrik pengolahan saja telah terbangun sebanyak 75 buah dan diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan pabrik CPO di Kaltim dapat mencapai 92 buah yang tersebar di beberapa kabupaten.

"Sektor perkebunan menjadi sektor penopang ekonomi Kaltim di masa mendatang. Karena Kaltim tidak dapat bergantung lagi pada sektor minyak, gas dan batubara. Selain itu perkebunan juga diyakini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat," tegasnya. (rey/disbun).


SUMBER : SEKRETARIAT

Artikel Terkait