Perlu 21 Unit Pabrik CPO
09 Juni 2008
Admin Website
Artikel
3995
"Tahun ini, Pemkab Kutim telah melakukan pengembangan perkebunan sawit mencapai 185 ribu hektare sebagai upaya menyukseskan target Kutim 350 ribu hektare kebun sawit. Sekaligus membantu kesuksesan target provinsi Kaltim satu juta hektare," kata Ismu, sapaan akrab Ismunandar.
#img1# Jika kebun sawit yang 185 ribu hektare itu sukses berproduksi terus, kata Ismu, Kutim memerlukan 20 sampai 21 unit pabrik dengan kapasitas produksi CPO 660 ton per jam. Sejak 2000 lalu, Kutim telah berhasil mengembangkan sekitar 125 ribu hektare lahan kelapa sawit hingga 2007 kemarin.
"Kebun kelapa sawit yang telah dikembangkan Kutim pada 2000 hanya sekitar 14 ribu hektare, tetapi tahun 2007 sudah mencapai 125 ribu hektare," lanjutnya
Seperti diketahui, perkebunan kelapa sawit di Kutim sudah menyebar di seluruh kecamatan. Bahkan, banyak investor antre ingin menanamkan modalnya di sektor tersebut lantaran harga CPO di pasaran dunia semakin membaik. Alasan lainnya, perkebunan kelapa sawit memiliki masa depan cukup baik. Selain diolah minyak, produk ikutannya juga banyak. Mulai sabun, kosmetik, dan sebagainya serta beberapa produk hilir lainnya.
#img2# Saat ini, pabrik CPO baru terdapat di Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, yakni milik PT Swakarsa dan Matra Sawit Grup. Keduanya juga menampung Tandan Buah Segar (TBS) hasil kebun sawit milik masyarakat.
Melalui revitalisasi perkebunan ini, Kutim terus melakukan pembenahan dan pengembangan tanaman kelapa sawit. Baik yang dikelola perusahaan maupun plasma serta perkebunan rakyat. Pemkab Kutim juga meminta investor untuk bekerja sama dalam pola kemitraan antara masyarakat dan perusahaan.
Diharapkan, sektor ini menjadi masa depan Kutim ke depan. Sehingga sumber daya alam yang terbarukan ini bisa terus digarap dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 6 JUNI 2008