Pabrik CPO di Kutim Terus Bertambah
16 Oktober 2013
Admin Website
Berita Daerah
4429
SANGATTA. Selama 14 tahun, Kutai
Timur mengalami berbagai peningkatan di sejumlah sektor. Melalui
program unggulan Gerbang Taman Makmur, Kutim terus melakukan pembenahan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara mandiri.
Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas yang menjadi salah satu
unggulan Pemkab Kutim melalui Gerbang Taman Makmur terus berlanjut
sampai sekarang.
Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah menjadikan Kutai Timur
sebagai pusat agrobisnis dan agroindustri sehingga terus dipacu dengan
melibatkan berbagai pihak. Menjalin kerja sama semua elemen masyarakat
dan perguruan tinggi maupun pemerintah pusat serta pemerintah Provinsi
Kaltim.
Jika tahun 2002 lalu sentra perkebunan kelapa sawit hanya berada di
dua kecamatan, Muara Wahau dan Kongbeng, kini sudah menyebar hampir ke
seluruh kecamatan, meski belum begitu besar seperti di dua kecamatan
tersebut. Tidak menutup kemungkinan bakal dibangun pabrik CPO di
sejumlah kecamatan karena tanaman kelapa sawit terus mulai berkembang
dan berproduksi.
Pembangunan perkebunan sawit pada tahun 2000 seluas 1.235 hektare
dengan produksi 172 ton. Seiring dengan perkembangan komoditas kelapa
sawit telah terbangun pabrik CPO sebanyak 4 unit yang secara keseluruhan
memiliki kapasitas produksi sebesar 120 ton/jam. Pada tahun 2008
produksi kelapa sawit sudah mencapai 287.213,9 ton.
Sekarang, luas lahan perkebunan kelapa sawit di seluruh Kutim tercatat sekitar 300.168,92 hektare. Sedangkan pabrik Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 19 unit dengan kapasitas produksi 565 ton/jam. Sedangkan produksi kelapa sawit sudah mencapai 508.596,18 ton.
Untuk perkebunan kelapa sawit ini, Pemkab Kutim menargetkan 350.000
hektare hingga 2011. Lantas 2016 ditargetkan mencapai 500.000 hektare
lahan perkebunan kelapa sawit, baik perusahaan perkebunan swasta besar
maupun kebun rakyat. Hal ini merupakan wujud dukungan Kutim terhadap
program 1 juta hektare di Kalimantan Timur. Dengan luas lahan yang
dimiliki sekitar 1,4 juta hektare, pengembangan tanaman kelapa sawit
optimis bisa dicapai.
Potensi perkebunan dan pertanian di Kutim yang cukup besar menjadi
incaran kalangan investor. Pasalnya, iklim investasi di daerah ini cukup
kondusif serta mendapat dukungan masyarakat. Keberhasilan pembangunan
sektor perkebunan kelapa sawit ini juga diikuti dengan pembangunan
pabrik CPO yang dilakukan sejumlah perusahaan.
"Pemerintah memprogramkan pembangunan perkebunan kelapa sawit kerja
sama antara investor dan masyarakat melalui program pola kemitraan. Dengan demikian, baik masyarakat maupun perusahaan akan maju bersama
dalam membangun perkebunan. Melalui pola tersebut, diharapkan masyarakat
tidak hanya menjadi penonton, namun berperan aktif dalam membangun
perkebunannya serta ikut menjaga aset yang dimiliki," kata Bupati Isran
Noor.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 11 OKTOBER 2013
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 11 OKTOBER 2013