(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Margin Gede, Industri Sawit Banyak Lahirkan Orang Kaya

03 Desember 2010 Admin Website Artikel 15063

Jakarta - Fakta menunjukan banyak orang terkaya di Indonesia menggeluti bisnis sawit. Pasalnya, margin sektor industri sawit sangat menguntungkan, sedikitnya mencapai 40%.

"Rata-rata gross margin pengusaha sawit itu 40%," kata Presiden Direktur PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) Ambono Janurianto di sela-sela acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua Bali, Jumat (3/11/2010).

Ambono mencontohkan, jika ada seorang yang memiliki lahan sawit 20.000 hektar dengan produktivitas 3 ton per hektar maka akan menghasilkan produksi 60.000 ton. Dengan harga sawit (CPO) sekarang ini rata-rata US$ 1.000 per ton sekarang ini, maka margin sebesar US$ 24 juta sudah di tangan.

Ambono menambahkan, prospek sektor sawit sangat menggiurkan. Permintaan terhadap komoditas ini tidak akan turun, justru akan terus meningkat. Dari total kebutuhan minyak nabati dunia per tahunnya yang mencapai rata-rata 140 juta tahun, sebanyak 40% disumbang dari minyak sawit.

"Pertumbuhan itu mengakibatkan pertumbuhan industri yang besar khususnya kelapa sawit, karena sawit yang paling produktif," katanya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan menambahkan, suksesnya pengusaha sawit saat ini berkat harga sawit yang sering meroket. Dengan demikian menyebabkan kenaikan nilai saham para pemilik usaha sawit yang berujung pada kenaikan aset.

"Itu kan karena harga sawit yang naik, dengan demikian nilai sahamnya jadi tinggi berpengaruh sama aset," katanya.

Sehingga, dengan adanya pengumuman majalah Forbes ia tak merasa heran. Namun hal itu menurutnya tak bisa jadi patokan sepenuhnya.

Seperti diketahui, salah satu sumber kekayaan orang Indonesia, dihasilkan atas kekayaaan dalam komoditas, khususnya batu bara dan sawit. 16 dari 40 daftar orang terkaya berasal dari bisnis ini dengan nilai kekayaan U$ 12 miliar.

Eka Tjipta Widjaja, yang membawahi bisnis kelapa sawit mencatat peringkat ke-3 orang terkaya Indonesia. Pria berusia 87 tahun ini menjadi miliuer tertua dalam daftar. Eka Tjipta menjalan bisnis lewat anaknya, Franky dengan bendera Golden Agri-Resources. Kekayaan Eka Tjipta naik US$ 3,6 miliar tahun 2009, menjadi US$ 6 miliar.

Pada bidang sawit pula, Martua Sitorus menempati peringkat ke-2 orang terkaya Indonesia. Mengelola Wilmar International, perusahaan penghasil CPO terbesar di Asia ini memiliki kekayaan US$ 3,2 miliar, naik dari tahun lalu US$ 3 miliar.

Sebenarnya juga ada R Budi dan Michael Hartono yang masuk ke bisnis kelapa sawit. Namun, bisnis utama mereka berdua adalah perusahaan kretek Djarum dan pemilik bank swasta terbesar, Bank Central Asia (BCA). Nilai kekayaan duo bersaudara ini mencapai US$ 11 miliar dan menduduki posisi puncak daftar orang terkaya Indonesia.

DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, JUMAT, 3 DESEMBER 2010

Artikel Terkait