Mentan: 1,8 Juta Hektar Izin Lahan Sawit Belum Digarap
08 Maret 2010
Admin Website
Artikel
3874
#img1# "Belum ada perluasan di Indonesia, yang ada saat ini masih 1,8 juta hektar yang berizin dan belum ditanami," kata Suswono dalam acara jumpa pers usai acara Memorandum of Collaborration antara 6 asosiasi sawit Indonesia-Malaysia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat malam (5/3/2010).
Suswono juga mengatakan indikasi ini menunjukan tudingan perluasan lahan yang merusak lingkungan oleh para LSM asing maupun lokal tidak beralasan. Meskipun ia mengaku pada masa lalu hal tersebut pernah terjadi, namun sekarang ini hal tersebut sudah tidak ada.
"Apa yang terjadi di masa lalu soal penggundulan hutan, saat ini tidak terjadi lagi," tegasnya.
Ia menjelaskan saat ini produktvitas produk sawit Indonesia masih sangat rendah, dengan luasan lahan sawit 7,9 juta hektar Indonesia hanya mampu memproduksi 20 juta ton CPO karena ternyata 3 juta hektar lebih adalah perkebunan sawit rakyat. Sedangkan negeri jiran Malaysia dengan hanya bermodal lahan 4,7 juta hektar mampu memproduksi 16 juta ton CPO.
"Kalau ini bisa dimaksimalkan maka Indonesia bisa mendekati dua kali dari Malaysia produksi CPO-nya," katanya.
Sementara itu mengenai adanya kesepakatan business to business antara pengusaha sawit Indonesia dan Malaysia dalam forum kerjasama, ia mengharapkan bisa meningkatkan posisi tawar kedua negara karena 85% pangsa pasar sawit dunia di kuasai RI dan Malaysia.
"Kalau Indonesia Malaysia menjadi satu kesatuan maka dua negara bisa menjadi penentu harga (CPO) dunia. Selama ini yang menentukan harga di Rotterdam (Belanda)," katanya.
Suswono juga mengharapkan kerjasama kedua negera bisa menghadang isu-isu negatif terhadap sektor kelapa sawit kedua negara. Bahwa apa yang dituduhkan oleh negara-negara Eropa selam ini terhadap pengolahan sawit yang merusak lingkungan tidak benar sama sekali.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SABTU, 6 MARET 2010