Investor China Incar Jarak
26 November 2007
Admin Website
Artikel
3990
Saat ini, sejumlah investor sudah menyatakan minatnya menanamkan modalnya ke PPU di bidang perkebunan jarak. Kebetulan saat ini jarak adalah tanaman yang mulai populer sejak dimulainya perubahan konversi bahan bakar solar ke biodiesel.
?Kami sudah melakukan pertemuan dengan investor dari China yang berminat melakukan investasi di bidang perkebunan jarak,? kata Direktur Perusda Benuo Taka Abdul Rasyid kepada Kaltim Post, kemarin.
Dalam tahap awal, luasan lahan yang diminta hanya seluas 5 ribu hektare. Kebetulan, masih ada tanah adat yang bisa dimanfaatkan di wilayah Waru. Investor dari China itu nantinya diarahkan untuk memanfaatkan lahan di sana.
Diarahkannya tanah adat untuk bisa dimanfaatkan sebagai kebun jarak, karena lahan yang disediakan untuk perkebunan sudah habis. Kalaupun masih ada, luasannya tidak banyak dan sudah tersebar di sejumlah wilayah.
Sebenarnya, tak hanya investor dari China saja yang berminat membangun perkebunan, baik perkebunan jarak atau kelapa sawit. Hanya saja, mereka masih kesulitan mendapatkan lahan yang luasannya sesuai dengan harapan.
Di bagian lain, Kabag Ekonomi Wahyudi Nuryadi mengakui jika masih banyak investor bidang perkebunan yang berminat. Hanya masalah luasan lahan yang menjadikan investor itu harus menunggu kepastian untuk disetujui permohonannya.
?Tapi, kita sudah menyiapkan lahan tak kurang dari 50 ribu hektare yang berasal dari lahan kawasan budidaya kehutanan (KBK). Sedang kita mintakan izin untuk diubah menjadi kawasan budidaya nonkehutanan (KBNK),? katanya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 24 NOPEMBER 2007