(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Gubernur: Lanjutkan Program Sejuta Hektare Sawit Tahap II

24 April 2012 Admin Website Artikel 4104

SAMARINDA. Sektor perkebunan diharapkan menjadi lokomotif baru bagi perekonomian Kaltim mendampingi sektor minyak, gas dan pertambangan. Hal tersebut dikatakan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak meletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit PT Cahaya Tiara Plantation di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (24/4).

Menurut Awang Faroek, sektor pertanian dalam arti luas termasuk di dalamnya sektor perkebunan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui yang dapat dikembangkan oleh perusahaan besar ataupun bermitra dengan masyarakat melalui program plasma.

"Saat ini telah terbangun 39 pabrik kelapa sawit di seluruh Kaltim dan peletakan batu pertama di PT Cahaya Tiara Plantation ini adalah pabrik yang ke 40," kata gubernur.

Pabrik pengolahan kelapa sawit itu telah dibangun di Kabupaten Paser tujuh pabrik di Kutai Timur 14 pabrik, Berau dua pabrik, Nunukan tiga pabrik, Kutai Kartanegara sembilan pabrik dan Penajam Paser Utara serta Kutai Barat, masing-masing satu pabrik.

Awang Faroek juga optimistis dengan realisasi penanaman kelapa sawit melalui program satu juta hektar kelapa sawit akan tercapai pada 2013. Awang Faroek juga bertekad akan mencanangkan Program Satu Juta Hektar Kelapa Sawit tahap kedua pada 2013-2017.

Pemprov Kaltim sudah menetapkan kawasan Maloy di Kutai Timur sebagai kawasan industri dan pelabuhan terpadu terbesar di wilayah Indonesia Timur yang diantaranya akan memberikan kemudahan ekspor minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO).

"Saya yakin dengan tercapainya target penanaman sawit satu juta hektar yang telah kita laksanakan ditambah target dari tiga provinsi lainnya di Kalimantan, maka kelapa sawit yang dihasilkan di pulau Kalimantan saja akan berjumlah lima juta hektar. Indonesia akan mampu menjadi penghasil sawit terbesar di dunia," beber Awang.

Untuk itu, kepada seluruh perusahaan perkebunan kepala sawit di Kaltim agar tetap bergairah dan selalu optimistis dalam menjalankan usahanya. Awang berharap, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dari sektor perkebunan kelapa sawit ini.

Selain peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit milik PT Cahaya Tiara Plantation, juga diserahkan Sertifikat ISO 9001:2008 Manajemen Mutu kepada PT Cahaya Anugerah Plantation dan peresmian sejumlah fasilitas kebun diantaranya Poliklinik Kebun yang tidak saja melayani tenaga kerja di lingkungan perusahaan tetapi juga melayani masyarakat sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari mengatakan dengan pembangunan pabrik kelapa sawit ini maka produksi kelapa sawit di Kecamatan Muara Kaman tidak akan dikirim ke tempat lain sehingga akan lebih membuka peluang tenaga kerja baru.

Menurutnya, dengan banyaknya perusahaan perkebunan kelapa sawit yang diharuskan untuk membentuk plasma dan melibatkan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat juga.

"Saat ini lihat saja masyarakat di sekitar kebun, baik yang menjadi pekerja maupun yang menggarap plasma, kesejahteraan mereka sudah lebih baik. Indikatornya tiap rumah kini telah memiliki kendaraan bermotor," ujarnya bangga.

Selain itu, Direktur Utama PT. Cahaya Tiara Plantation, Bachtiar SE mengatakan komoditi kelapa sawit masih menjadi primadona untuk sektor perkebunan dengan margin keuntungan sebesar delapan persen per tahunnya.

Pabrik pengolahan kelapa sawit ini akan dibangun dengan dua tahap. Pabrik yang diresmikan pada tahap pertama ini diperkirakan mampu memroses 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam dan diperkirakan selesai pembangunannya pada tahun 2013. Sedangkan pabrik tahap ke dua akan dimulai pembangunannya pada tahun 2017.

"Perusahaan telah melakukan realisasi penanaman sebanyak 100 persen dari tujuh ribu hektar lahan yang ada. Mempekerjakan 1.000 tenaga kerja, terdiri dari pegawai tetap, borongan dan tenaga kerja lepas. Dari 7.000 hektare tersebut perusahaan telah membangun plasma seluas 2.300 hektare," jelasnya.

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait