Disbun Gelar SL-PHT Petani Kakao Murni di Sebatik
23 Mei 2011
Admin Website
Artikel
3772
SAMARINDA. Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Petani Kakao Murni di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan untuk 3 kelompok tani dengan jumlah petani 75 petani kakao.
Acara yang rencananya digelar selama 5 bulan kedepan dengan jumlah pertemuan 20 kali, dibuka oleh Kepala Bidang Perlindungan, Ir. Bambang F. Fallah, MP, Jumat (20/05) kemarin.
"Tujuan dari pelatihan ini antara lain, membentuk petani-petani kakao yang handal, memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan lebih akan tehnik dan cara, baik dari pemilihan bibit kakao yang unggul, pengolahan tanah, perawatan tanaman dan buah, pemangkasan maupun penyemprotan hama ,” ujar Bambang disela pembukaan kegiatan ini.
Menurutnya program pendidikan ini memberikan pengetahuan praktis bagi petani kakao. Dalam program ini, kegiatan belajar dilaksanakan selama 20 kali pertemuan dalam kurun waktu setengah tahun. Dimana para peserta di pandu guru pemandu dari Ikatan Pemandu Lapangan Perkebunan Indonesia (IPLPI) yang bersertifikat nasional.
"Banyak keuntungan yang bisa didapat dari mengikuti program ini.saya mengharapkan pada Dishutbun setempat agar tetap mempertahankan program ini. Bila perlu diperluas bahkan ditingkatkan. Karena begitu besar manfaatnya, terutama untuk mencapai kesejahteraan petani,” tambahnya sebelum menutup acara pembukaan SL-PHT Kakao ini.
SUMBER : SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Acara yang rencananya digelar selama 5 bulan kedepan dengan jumlah pertemuan 20 kali, dibuka oleh Kepala Bidang Perlindungan, Ir. Bambang F. Fallah, MP, Jumat (20/05) kemarin.
"Tujuan dari pelatihan ini antara lain, membentuk petani-petani kakao yang handal, memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan lebih akan tehnik dan cara, baik dari pemilihan bibit kakao yang unggul, pengolahan tanah, perawatan tanaman dan buah, pemangkasan maupun penyemprotan hama ,” ujar Bambang disela pembukaan kegiatan ini.
Menurutnya program pendidikan ini memberikan pengetahuan praktis bagi petani kakao. Dalam program ini, kegiatan belajar dilaksanakan selama 20 kali pertemuan dalam kurun waktu setengah tahun. Dimana para peserta di pandu guru pemandu dari Ikatan Pemandu Lapangan Perkebunan Indonesia (IPLPI) yang bersertifikat nasional.
"Banyak keuntungan yang bisa didapat dari mengikuti program ini.saya mengharapkan pada Dishutbun setempat agar tetap mempertahankan program ini. Bila perlu diperluas bahkan ditingkatkan. Karena begitu besar manfaatnya, terutama untuk mencapai kesejahteraan petani,” tambahnya sebelum menutup acara pembukaan SL-PHT Kakao ini.
SUMBER : SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM