Warga Laham Buka Perkebunan Karet dan Kakao
27 Juni 2008
Admin Website
Artikel
4297
#img1# Camat Laham Martinus J mengatakan, Kecamatan Laham yang memiliki jumlah penduduk 2.420 jiwa terbesar 4 kampung sejak berakhir kegiatan banjir cup (penebangan kayu besar-besaran), warga Laham telah empat tahun beralih pekerjaan dengan menanam karet, kakao, sengon. "Dahulu ketika musim penebangan kayu tidak ada warga yang berminat menanam karet, kakao dan sengon karena tebang kayu lebih menjanjikan. Dan perlahan-lahan masyarakat mulai merasakan hasil dari menanam tanaman produksi sekarang ini seperti karet ada sebagian warga mulai merasakan hasilnya," sebut Martinus J.
Apalagi harga karet sekarang ini mencapai harga Rp 6.500 per kilogram dikatakannya, semakin merangsang masyarakat untuk bertanam karet. Karena memanfaatkan kebun dan ladang mereka yang dibiarkan tumbuh semak belukar dan tanaman yang tidak bermanfaat ditanam dengan tanaman karet, kakao dan sengon. "Mudah-mudahan semakin banyak warga Laham yang bertanam karet," ungkapnya.
#img2# Ditambahkannya, selain bertanam karet warga juga bertanam kakao yang harganya mencapai Rp 10 ribu per kilogram dan ini potensi tanaman yang sangat menjanjikan. Namun yang menjadi masalah bagi masyarakat terkait dengan pemasaran hasil produksi yang dikelola masyarakat karena Kecamatan Laham yang berada jauh di pedalaman Hulu Mahakam sehingga terkadang warga harus menunggu pembeli yang datang dari Barong Tongkok atau Melak bahkan Samarinda yang tidak tentu kapan. Akibatnya muncul keraguan mereka, makanya diharapkan sekali perhatian semua pihak untuk membantu memasarkan hasil tanaman warga Laham.
Berbeda dikatakan Dalung warga Laham mengaku, sangat kesulitan untuk memasarkan hasil potensi yang mereka miliki seperti karet dan kakao. Kalau karet masih bisa kita simpan dalam waktu lama karena dapat direndam dalam air namun tanaman kakau sangat sulit untuk disimpan terlalu lama. "Mudah-mudahan ada perhatian dari Pemkab Kubar untuk memasarkan hasil tanaman kakau dan karet yang ada di Kecamatan Laham," harap Dalung.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 27 JUNI 2008