Tak Ada Bea Keluar CPO Untuk Oktober 2017
30 September 2017
Admin Website
Berita Daerah
3666
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan tidak akan memungut Bea Keluar (BK) Crude Palm Oil (CPO) pada Oktober 2017.
"Kami telah memutuskan setelah menetapkan harga referensi CPO bulan Oktober sebesar US$740,09 per metrik ton (MT). Artinya harga tersebut masih di bawah US$750 per MT sebagai syarat pengenaan BK," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Meskipun harga produk CPO pada Oktober menguat sebesar 6,14% atau US$42,83 dari September sebesar US$697,26 per MT, tapi penguatan tersebut masih berada di bawah level US$750 per MT.
"Untuk itu pemerintah tidak mengenakan BK CPO untuk periode Oktober 2017," papar Oke.
Sedangkan penetapan referensi biji kakao untuk Oktober juga mengalami penurunan 1,58% atau sebesar US$27,61 per MT, dari sebelumnya US$1,978,46 per MT menjadi US$1.950,85 per MT.
Dengan begitu, Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao turun 1,58% dari US$1.704 per MT pada September 2017 menjadi US$1,677 per MT pada Oktober 2017. (NEDELYA RAMADHANI/m)
SUMBER : BORNEO NEWS, JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017
"Kami telah memutuskan setelah menetapkan harga referensi CPO bulan Oktober sebesar US$740,09 per metrik ton (MT). Artinya harga tersebut masih di bawah US$750 per MT sebagai syarat pengenaan BK," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, di Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Meskipun harga produk CPO pada Oktober menguat sebesar 6,14% atau US$42,83 dari September sebesar US$697,26 per MT, tapi penguatan tersebut masih berada di bawah level US$750 per MT.
"Untuk itu pemerintah tidak mengenakan BK CPO untuk periode Oktober 2017," papar Oke.
Sedangkan penetapan referensi biji kakao untuk Oktober juga mengalami penurunan 1,58% atau sebesar US$27,61 per MT, dari sebelumnya US$1,978,46 per MT menjadi US$1.950,85 per MT.
Dengan begitu, Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao turun 1,58% dari US$1.704 per MT pada September 2017 menjadi US$1,677 per MT pada Oktober 2017. (NEDELYA RAMADHANI/m)
SUMBER : BORNEO NEWS, JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017