(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Tahun 2016, Indonesia Bertekad Jadi Produsen Kakao Terbesar Dunia

20 Maret 2013 Admin Website Berita Nasional 4171
Tahun 2016, Indonesia Bertekad Jadi Produsen Kakao Terbesar Dunia
KUTA. Pemerintah optimis, Indonesia mampu menjadi produsen kakao terbesar di dunia menggantikan Pantai Gading jika mampu meningkatkan produksi kakao hingga 1,5 juta ton per hektar/ tahun. Demikian dikatakan Menteri Pertanian,    Dr. Ir. Suswono, MMA saat menggelar jumpa pers pada acara Pertemuan ke-87 Badan Kakao Dunia  di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (18/3).
 
Saat ini Pantai Gading menjadi negara produsen cokelat terbesar di dunia dengan produksi mencapai 1,4 juta ton per hektar per tahun. Jumlah itu sudah maksimal, sedangkan Indonesia masih bisa ditingkatkan hingga 1,5 juta ton per hektar per tahun dengan luas kebun kakao mencapai 1,5 juta ha, jelasnya.
 
Untuk itu, pemerintah terus menggalakkan Gerakan Nasional (Gernas) Kakao guna meningkatkan produksi agar dapat menjadi produsen kakao terbesar di dunia dengan menggeser posisi Pantai Gading. Mentan mengakui, program Gernas Kakao mampu meningkatkan produksi kakao Indonesia Buktinya, produksi kakao kita terus meningkat, tahun lalu hanya sekitar 400 ribu ton per hektar per tahun, sekarang sudah 700 ribu, katanya.
 
Terkait program Gernas Kakao, Mentan menyebutkan bahwa program ini meliputi peremajaan dan peningkatan produktifitas dengan pemeliharaan yang baik seperti me-manage pembudidayaan dan pemupukan untuk meningkatkan hasil.
 
Untuk peremajaan kakao sudah dilakukan sejak tahun 2009 dengan mengganti pohon- pohon kakao yang sudah tidak produktif dengan pohon baru. Sementara untuk meningkatkan produktifitas, dalam Gernas Kakao juga dilakukan pula budidaya dengan cara sambung samping dan sambung pucuk, serta pemupukan yang baik. "Mudah-mudahan produktifitas semakin meningkat," katanya.
Ke depan, Mentan berharap Indonesia mampu mengolah kakao menjadi produk jadi sehingga mampu menambah nilai jual komoditas.. Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara industri. Namun, kedepan Indonesia akan mengarah kesana, agar para petani dan industri pengolahan cokelat di Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah, katanya.
 
Sementara itu, agar mutu kakao Indonesia lebih terjaga, Pemerintah berencana menerapkan sertifikasi kakao sehingga dapat meyakinkan konsumen atas sustainability kakao Indonesia.
 
Sumber: Biro Umum dan Humas Kementerian Pertanian

Artikel Terkait