(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Setiap Desa Minimal Ada Satu Penyuluh

10 Juni 2013 Admin Website Berita Daerah 5564
Setiap Desa Minimal Ada Satu Penyuluh

SAMARINDA. Tenaga penyuluh pertanian peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan pada 2015 akan berkurang hingga 40 persen karena memasuki masa pensiun. Kekurangan tenaga penyuluh ini perlu segera diantisipasi.  

Menyikapi kondisi tersebut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, akan menambah tenaga penyuluh setiap tahunnya, karena penyuluh merupakan pendukung utama pembangunan sektor pertanian.

"Pemprov akan menambah tenaga penyuluh dan minimal satu desa ada satu tenaga penyuluh," kata Awang Faroek saat memberi keterangan pers usai membuka Pekan Daerah (Peda) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltim 2013, di Hotel Atlet Stadion Madya Sempaja Samarinda, Sabtu (8/6).

Dijelaskan, antisipasi kekurangan tenaga penyuluh itu diantaranya dilakukan  dengan mengirimkan 50 calon tenaga penyuluh ke Jawa Barat untuk melanjutkan pendidikan pertanian. Dengan program ini maka setiap tahun tenaga penyuluh diharapkan dapat terus ditambah untuk membantu petani dan mendukung peningkatan produksi pertanian.

"Keberadaan tenaga penyuluh sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pasalnya penyuluh yang merupakan ujung tombak itu memiliki keterampilan mengajak masyarakat untuk lebih maju dan kreatif," ujarnya.

Menjawab pertanyaan para wartawan terkait program Pengembangan Food dan Rice Estate  Kaltim, khususnya di Kabupaten Bulungan, Awang  menjelaskan saat ini sudah menunjukkan hasil.  Sejak areal seluas 40 hektare  dengan 74 petak sawah, di Desa Salim Batu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan digarap PT Nusa Agro Mandiri (NAM), Solaria Group, panen sudah dilakukan tiga kali. Bahkan rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan panen yang keempat.

"Lahan Kaltim teryata mampu dikembangkan dan telah dibuktikan  dengan beberapa kali panen. Hasil produksinya pun menggembirakan. Dengan luas lahan yang ada hasil panen mencapai 60 ton dengan rata-rata perhektare 1,5 ton," ujarnya.

Menurut Awang, pengembangan program Food and Rice Estate di Bulungan yang sudah siap panen keempat tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemprov Kaltim maupun Pemkab Bulungan untuk menindaklanjuti program pemerintah pusat mencapai swasembada pangan.

"Kami berharap kedepan produksi pertanian tanaman pangan terus meningkat seiring lahan-lahan yang baru dibuka. Terlebih lahan yang sudah bersih akan langsung ditanami sehingga produkstivias akan meningkat," ujarnya.

Upaya lain pencapaian swasembada pangan dengan mengupayakan peningkatan produktivitas melalui penggunaan varietas yang bisa mengangkat produktifitas, seperti yang bisa mencapai 10 ton perhektare. Menurutnya, peran penelitian dan pengembangan (litbang) pertanian penting untuk mencari varietas unggul tersebut.

Pemprov Kaltim juga berkomitmen tidak boleh terjadi pengurangan lahan pertanian. Karenannya, pihaknya mengeluarkan kebijakan kewajiban mengganti dua kali lipat lahan pertanian yang dialih fungsi untuk peruntukan lain. (sar/hmsprov).

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait