Sarung Samarinda Semarakan Lelang Penas
22 Juni 2011
Admin Website
Artikel
3894
SAMARINDA. Selain ajang saling tukar informasi bagi para
petani-nelayan, Pekan Nasional (Penas) XIII, juga diisi dengan kegiatan
pengembangan pasar lelang hasil pertanian.
Pasar lelang tersebut merupakan sarana bagi petani-nelayan atau kelompok
tani-nelayan untuk memasarkan produk hasil pertanian secara transparan
yang digelar di GOR Beladiri kawasan Penas selama dua hari, 20-21 Juni
2011. Kaltim dalam lelang tersebut menampilkan pisang, ikan asin, lada,
dan kerajinan sarung Samarinda.
"Lelang Senin kemarin, Kaltim sebagai pembeli lada sedangkan penjualnya dari Bengkulu, Makasar.Karena Kaltim masih membutuhkan banyak lada karena ada perusahaan PT Ladaku," kata Wakil Seksi Kepala Lelang Rudi Ahnadi,disela-sela kegiatan lelang,Senin (21/6).
Menurut dia, pasar lelang Forward ini dibuat dengan dengan sistem penyerahan kemudian. Artinya terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual, tetapi penyerahan barang dilakukan kemudian hari. Pada pasar lelang tersebut diharapkan para petani-nelayan mendapat penawaran harga tinggi dan bersaing terhadap hasil produk pertanian sedangkan penaksiran harga langsung di hadapan peserta lelang.
Pada hari pertama lelang dihadiri 30 persen petani peserta Penas dan telah di lelang berbagai macam komoditi pertanian, yakni, jagung, beras, lada dan kemiri juga kerajinan khas Kaltim dan terjadi transaksi sekitar Rp24 milliar lebih.
"Hari ini Selasa (21/6), pasar lelang dilanjutkan dengan berbagai komoditi, yakni coklat, beras, pisang dan komoditi lain," ungkap Rudi. Menurut dia, penaksiran harga akan disesuaikan dengan kualitas hasil produk pertanian yang dimiliki para petani, juga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani-nelayan dan pelaku agribisnis melakukan pemasaran hasil produksi pertanian melalui mekanisme pasar lelang.
"Peserta lelang selama digelar dua hari cukup banyak dan merasa puas. Karena mereka memperkenalkan produk-produk pertanian dan para pembeli juga mencari," ungkapnya. Pantauan di arena lelang,sekitar pukul 11.00 Wita telah terjadi transaksi lelang sekitar Rp14 juta, yakni beras 2,5 ton dengan harga Rp5.700 perkilo.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Lelang Senin kemarin, Kaltim sebagai pembeli lada sedangkan penjualnya dari Bengkulu, Makasar.Karena Kaltim masih membutuhkan banyak lada karena ada perusahaan PT Ladaku," kata Wakil Seksi Kepala Lelang Rudi Ahnadi,disela-sela kegiatan lelang,Senin (21/6).
Menurut dia, pasar lelang Forward ini dibuat dengan dengan sistem penyerahan kemudian. Artinya terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual, tetapi penyerahan barang dilakukan kemudian hari. Pada pasar lelang tersebut diharapkan para petani-nelayan mendapat penawaran harga tinggi dan bersaing terhadap hasil produk pertanian sedangkan penaksiran harga langsung di hadapan peserta lelang.
Pada hari pertama lelang dihadiri 30 persen petani peserta Penas dan telah di lelang berbagai macam komoditi pertanian, yakni, jagung, beras, lada dan kemiri juga kerajinan khas Kaltim dan terjadi transaksi sekitar Rp24 milliar lebih.
"Hari ini Selasa (21/6), pasar lelang dilanjutkan dengan berbagai komoditi, yakni coklat, beras, pisang dan komoditi lain," ungkap Rudi. Menurut dia, penaksiran harga akan disesuaikan dengan kualitas hasil produk pertanian yang dimiliki para petani, juga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani-nelayan dan pelaku agribisnis melakukan pemasaran hasil produksi pertanian melalui mekanisme pasar lelang.
"Peserta lelang selama digelar dua hari cukup banyak dan merasa puas. Karena mereka memperkenalkan produk-produk pertanian dan para pembeli juga mencari," ungkapnya. Pantauan di arena lelang,sekitar pukul 11.00 Wita telah terjadi transaksi lelang sekitar Rp14 juta, yakni beras 2,5 ton dengan harga Rp5.700 perkilo.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM