Potensi Pengembangan 2,5 Juta Ekor Sapi di Lahan Sawit
10 November 2010
Admin Website
Artikel
5061
PASER - Target Kaltim mewujudkan satu juta hektare
sawit, akan berimbas pada pengembangan sektor peternakan.terutama untuk
program integrasi sapi sawit yang terus diupayakan dengan potensi
pengembangan hingga 2,5 juta ekor sapi di lahan sawit.
"Hasil penelitian pengembangan peternakan, khususnya untuk ternak sapi yang telah diintergrasikan dengan sawit. Kaltim dengan program satu hektare sawit berpotensi untuk mengembangkan ternak sapi hingga 2,5 juta ekor," kata Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, Fauzi Loetan pada Panen Ternak di Desa Mendik Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser, Senin (8/11).
Menurut dia, hasil penelitian tersebut memberikan rekomendasi untuk satu hektare kebun sawit dapat diternak 2,5 ekor sapi. Berarti dengan program Kaltim Bangkit, yakni satu juta hektare sawit, bisa dikembangkan ternak sapi dengan populasi 2,5 juta ekor.
Apabila program ini benar-benar terwujud, Kaltim akan mencapai swasembada daging sapi, bahkan mampu mencukupi kebutuhan nasional. Apalagi didukung dengan kegiatan peternakan lain, berupa ayam, kambing maupun kerbau.
"Selama ini kita belum mandiri dalam persoalan penyediaan pangan yang berasal dari hewani, kita masih mengimpor bahan pangan hewani dari luat terutama sapi potong hidup, daging sapi bahkan susu," jelasnya.
Pada 2009, pemerintah harus mengimpor sapi potong hidup 765 ribu ekor dan tahun ini sebanyak 452 ribu ekor. Dengan program integrasi sapi sawit di Kaltim akan mampu menutupi kebutuhan daging sapi secara nasional, terutama wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu Asisten Bidang Aministrasi Umum, Sekprov Kaltim, HM Aswin mengatakan pemerintah melalui kebijakan Gubernjur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak telah memberikan peluang usaha untuk pengembangan ternak dengan Kredit Ternak Sejahtera.
"Pemerintah telah berupaya memberikan peluang usaha peternakan dengan pemberian dukungan melalui pembinaan teknis dan mendekatkan pada akses perbankan sebagai sumber dana, terutama Kredit Ternak Sejahtera melalui BPD Bankaltim," kata HM Aswin.
"Hasil penelitian pengembangan peternakan, khususnya untuk ternak sapi yang telah diintergrasikan dengan sawit. Kaltim dengan program satu hektare sawit berpotensi untuk mengembangkan ternak sapi hingga 2,5 juta ekor," kata Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, Fauzi Loetan pada Panen Ternak di Desa Mendik Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser, Senin (8/11).
Menurut dia, hasil penelitian tersebut memberikan rekomendasi untuk satu hektare kebun sawit dapat diternak 2,5 ekor sapi. Berarti dengan program Kaltim Bangkit, yakni satu juta hektare sawit, bisa dikembangkan ternak sapi dengan populasi 2,5 juta ekor.
Apabila program ini benar-benar terwujud, Kaltim akan mencapai swasembada daging sapi, bahkan mampu mencukupi kebutuhan nasional. Apalagi didukung dengan kegiatan peternakan lain, berupa ayam, kambing maupun kerbau.
"Selama ini kita belum mandiri dalam persoalan penyediaan pangan yang berasal dari hewani, kita masih mengimpor bahan pangan hewani dari luat terutama sapi potong hidup, daging sapi bahkan susu," jelasnya.
Pada 2009, pemerintah harus mengimpor sapi potong hidup 765 ribu ekor dan tahun ini sebanyak 452 ribu ekor. Dengan program integrasi sapi sawit di Kaltim akan mampu menutupi kebutuhan daging sapi secara nasional, terutama wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu Asisten Bidang Aministrasi Umum, Sekprov Kaltim, HM Aswin mengatakan pemerintah melalui kebijakan Gubernjur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak telah memberikan peluang usaha untuk pengembangan ternak dengan Kredit Ternak Sejahtera.
"Pemerintah telah berupaya memberikan peluang usaha peternakan dengan pemberian dukungan melalui pembinaan teknis dan mendekatkan pada akses perbankan sebagai sumber dana, terutama Kredit Ternak Sejahtera melalui BPD Bankaltim," kata HM Aswin.
SUMBER : HUMAS PROV KALTIM