POME Potensi Hasilkan Energi Listrik Alternatif
20 Juli 2012
Admin Website
Artikel
24804
SAMARINDA. Ternyata Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair
kelapa sawit mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk energi
listrik alternatif. Hingga saat ini limbah cair kelapa sawit belum
dikelola secara maksimal.
"Selama ini dari beberapa kalangan pemerhati lingkungan menengarai bahwa pengembangan kelapa sawit berimbas negatrif terhadap lingkungan. Padahal, kelapa sawit ini merupakan idustri zero waste atau nihil limbah," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati, usai membuka Sosialisasi Potensi POME di Ruang Rapat Disbun Kaltim, Kamis (19/7).
Bahkan lanjutnya, kemajuan teknologi telah mempu menerapkan limbah atau sisa pengolahan kelapa sawit menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga limbah-limbah yang dianggap merusak lingkungan bernilai jika dikelola dengan teknologi tepat guna.
Sesuai dengan kebijakan Gubernur Awang Faroek untuk mengelolaan industri di semua sektor agar lebih memperhatikan lingkungan atau pro emvironment. Kareananya, penerapan teknologi tepat guna untuk leimbah sawit akan bermanfaat bagi masyarakat.
Gas metan yang dihasilkan limbah sawit cait selain dapat menjadi energy listrik alternative juga dimanfaatkan untuk biogas atau bahan bakar. "Ternyata banyak potensi limbah cair kelapa sawit atau POME yang energi alternatif bagi masyarakat," jelas Etnawati.
Terutama dalam mendukung terwujudnya Kaltim sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera. Sehingga, pembangunan dan pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit mampu menciptakan pro job (lapangan kerja), pro poor (pengentasan kemiskinan) dan pro growth (peningkatan ekonomi) bagi rakyat Kaltim.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Teknologi Terapan Perkebunan Henny Herdiyanto mengemukakan Disbun melalui UPTD T2P melalui penerapan teknologi untuk tandan kosong kelapa sawit dibuat kompos sehingga menghasilkan gas metan.
"Sehingga, teknologi ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, gas metan yang dihasilkan kompos itu menjadi energi pembangkit listrik dan biogas. Berarti menjadi energy alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar atau listrik," ujar Henny Herdiyanto.
Sosialisasi Potensi POME sebagai Energi Berkelanjutan dihadiri pimpinan SKPD di lingkup Dinas Perkebunan kabupaten dan kota serta pimpinan Perkebunan Besar Swasta di Kaltim dan Gabungan Asosiasi Pengusaha Kepala Sawit Indonesia Kaltim.
Menghadirkan narasumber pemerhati lingkungan WWF Jakarta Arif Budiman dengan materi Analisa potensi Efek Rumah Kaca dan Bernard Castermans dari Winrock Internasional Indonesia materi Nilai Konservasi Tinggi Pengelolaan Kelapa Sawit.(yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN
"Selama ini dari beberapa kalangan pemerhati lingkungan menengarai bahwa pengembangan kelapa sawit berimbas negatrif terhadap lingkungan. Padahal, kelapa sawit ini merupakan idustri zero waste atau nihil limbah," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati, usai membuka Sosialisasi Potensi POME di Ruang Rapat Disbun Kaltim, Kamis (19/7).
Bahkan lanjutnya, kemajuan teknologi telah mempu menerapkan limbah atau sisa pengolahan kelapa sawit menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sehingga limbah-limbah yang dianggap merusak lingkungan bernilai jika dikelola dengan teknologi tepat guna.
Sesuai dengan kebijakan Gubernur Awang Faroek untuk mengelolaan industri di semua sektor agar lebih memperhatikan lingkungan atau pro emvironment. Kareananya, penerapan teknologi tepat guna untuk leimbah sawit akan bermanfaat bagi masyarakat.
Gas metan yang dihasilkan limbah sawit cait selain dapat menjadi energy listrik alternative juga dimanfaatkan untuk biogas atau bahan bakar. "Ternyata banyak potensi limbah cair kelapa sawit atau POME yang energi alternatif bagi masyarakat," jelas Etnawati.
Terutama dalam mendukung terwujudnya Kaltim sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera. Sehingga, pembangunan dan pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit mampu menciptakan pro job (lapangan kerja), pro poor (pengentasan kemiskinan) dan pro growth (peningkatan ekonomi) bagi rakyat Kaltim.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Teknologi Terapan Perkebunan Henny Herdiyanto mengemukakan Disbun melalui UPTD T2P melalui penerapan teknologi untuk tandan kosong kelapa sawit dibuat kompos sehingga menghasilkan gas metan.
"Sehingga, teknologi ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, gas metan yang dihasilkan kompos itu menjadi energi pembangkit listrik dan biogas. Berarti menjadi energy alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar atau listrik," ujar Henny Herdiyanto.
Sosialisasi Potensi POME sebagai Energi Berkelanjutan dihadiri pimpinan SKPD di lingkup Dinas Perkebunan kabupaten dan kota serta pimpinan Perkebunan Besar Swasta di Kaltim dan Gabungan Asosiasi Pengusaha Kepala Sawit Indonesia Kaltim.
Menghadirkan narasumber pemerhati lingkungan WWF Jakarta Arif Budiman dengan materi Analisa potensi Efek Rumah Kaca dan Bernard Castermans dari Winrock Internasional Indonesia materi Nilai Konservasi Tinggi Pengelolaan Kelapa Sawit.(yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN