Implementasi Sawit Lestari
19 Juni 2009
Admin Website
Artikel
4775
Dengan mengikuti training ini, peserta yang terdiri dari 6 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Nunukan, LSM dan instansi pemerintah, dapat mengetahui dan memahami konsep nilai - nilai HCVF dan beberapa kebijakan yang mendukung perkebunan kelapa sawit lestari.
HCVF atau hutan bernilai konservasi tinggi merupakan salah satu perangkat penilaian produksi perkebunan yang ramah lingkungan dan lestari. "Hal ini tak lepas dari kecenderungan dunia internasional yang semakin fokus pada upaya menekan lajunya degradasi hutan dan gangguan ekosistem global, yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan pemanasan global," katanya.
Diharapkan, peserta training mengerti dan paham cara pengelolaan efektif terhadap HCFV yang terindentifikasi dalam konsesi. "Begitupula dalam memahami kesiapan dan kesulitan perusahaan dalam menjalankan HCVF, sebagai salah satu dukungan untuk mencapai sertifikasi perkebunan kelapa sawit lestari," jelasnya.
Dengan narasumber dari RSPO Indonesia Liasion Officer (RILO) Amalia Prameswari, WWF Kalbar Haryono, WWF Kaltim Wiwin Effendy dan Sujendro dari Dishutbun Nunukan, training ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang HCVF dan kebijakan dalam mendukung perkebunan lestari dan proses menuju sertifikasi perkebunan kelapa sawit yang lestari
DIKUTIP DARI KALTIM POST, JUMAT, 19 JUNI 2009