(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Bibit Karet dan Sawit Siap Disiapkan Rp 15 Miliar

16 April 2013 Admin Website Berita Daerah 4542
Bibit Karet dan Sawit Siap Disiapkan Rp 15 Miliar

SANGATTA. Karet dan sawit masih menjadi tanaman paling menguntungkan dikembangkan di Kutai Timur (Kutim). Atas dasar itulah Pemkab Kutim dalam tahun ini telah menyiapkan anggaran senilai Rp 15 miliar lebih untuk pengadaan bibit kedua komoditas tersebut, yang akan dibagi gratis pada kelompok tani. Hanya saja sebagian dana merupakan aspirasi dewan, yang sekarang disebut sebagai bantuan terarah dari 13 anggota DPRD Kutim.

Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kutim Akhmadi Baharuddin didampingi Kepala Bidang Produksi Kasiyanto, serta Kasi Bahan Tanaman Heru mengatakan, dana itu terbagi atas pengembangan karet senilai Rp 9,8 miliar untuk mengadakan 719 ribu bibit karet. Sementara pengembangan sawit sebesar Rp 5,9 miliar untuk pengadaan 133 ribu bibit sawit.

"Untuk karet diperkirakan akan ditanam sekitar 1.400 hektare lahan kelompok tani, sementara bibit sawit ditanam dengan luasan 1000 hektare," ucap Heru.

Ia mengatakan, anggaran ini sudah termasuk dana terarah, atau dulu disebut disebut sebagai bansos aspirasi dewan. Sebab di Dinas Perkebunan, untuk tahun ini menerima titipan dana 13 anggota DPRD Kutim senilai Rp 5,6 miliar.

Dana ini memang disebut dana aspirasi atau bantuan terarah, hanya lantaran pengelolaannya di Dinas Perkebunan, karena itu tetap dilelang secara terbuka.

Dikatakan, khusus bantuan terarah, anggota DPRD pemilik aspirasi memang telah menyerahkan proposal bantuannya. Dan setelah dilakukan pengecekan lapangan ternyata hampir semua kelompok tani dimaksud benar adanya. "Intinya jika nantinya harus ada perbaikan administrasi ya harus diperbaiki, khusus bagi proposal yang masih ada kekurangan," tuturnya.

Menurut dia, proyek pengadaan bibit memang cukup besar, untuk itu akan dilakukan pembagian paket pekerjaan berdasarkan zona. Dimana proyek dilaksanakan terbagi empat zona. Masing-masing area nilainya berbeda. Pasalnya terkait jarak dan lokasi proyek.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 16 APRIL 2013

Artikel Terkait