60% Produksi CPO Diolah Jadi Produk Hilir Mulai 2014
28 Maret 2010
Admin Website
Artikel
1434
#img1# "Mulai 2014 komposisinya 60% banding 40%, sekarang masih 40% dalam negeri, 60% ekspor," kata Dirjen Industri Agro dan Kimia Benny Wahyudi dalam acara workshop wartawan di Bandung, Sabtu (27/3/2010) malam.
Pengembangan produk hilir CPO ini, imbuh Benny, akan dikembangkan beberapa wilayah kluster sawit yaitu 3 wilayah utama seperti Sumatera Utara, Riau, dan Kalimantan Timur, sebagai pengembangan model.
Khusus untuk Kalimantan Timur, insfrastruktur sedang disiapkan saat ini yaitu pelabuhan, jalan dan lain-lain. Sedangkan untuk Sumatera Utara dan Riau relatif sudah cukup maju, hhususnya untuk Riau sudah banyak investor yang masuk diantaranya investor dari Yaman Pacific Group.
"Sedang di susun bisnis plan-nya," katanya.
Ia mengatakan, hingga kini pemerintah masih mengenakan bea keluar bagi produk ekspor CPO. Pengenaan bea keluar ini bertujuan untuk memaksimalkan pengembangan produk hilir CPO di dalam negeri termasuk ketika terjadi lonjakan harga CPO yang tinggi di pasar internasional.
"Makanya perlunya bea keluar," katanya.
Tahun 2010 ini Indonesia menargetkan produksi CPO hingga 21 juta ton atau meningkat dari produksi tahun 2009 lalu yang mencapai 19 juta ton lebih.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, MINGGU, 28 MARET 2010