Perkebunan Karet Diminati Petani
16 Februari 2009
Admin Website
Artikel
8048
#img1# Apalagi, sejalan dengan perkembangan dunia otomotif, permintaan bahan baku karet pun terus meningkat tiap tahunnya. "Sampai sekarang wilayah Kukar baru menghasilkan produk getah karet, sebagian besar dikelola oleh rakyat dan sebagian kecil saja yang dikelola oleh perusahaan Perkebunan Besar Swasta (PBS)," kata Fadli Ardin baru-baru ini di Tenggarong.
Menurut dia, jumlah penduduk Kukar 2007 adalah 550.027 jiwa. Pola penyebaran penduduk sebagian besar mengikuti pola transportasi yang dilalui Sungai Mahakam dan merupakan jalur arteri bagi transportasi lokal. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar pemukiman penduduk terkonsentrasi di tepi Sungai Mahakam dan anak sungainya.
Dalam luas wilayah tersebut, katanya, dataran tinggi dan lahan kering yang sangat potensial untuk usaha pengembangan berbagai jenis budidaya komoditi perkebunan. Di lahan kering sendiri yang telah difungsikan untuk berbagai jenis komoditi perkebunan seluas mencapai 544.908 hektare (ha), dengan jumlah produksi komoditi karet Kukar 16.185 ton dengan rata-rata 6.826,5 kg/ha dengan harga jual di petani pada pengumpul Rp 7.500 per kg.
"Produk karet asalan dijual lagi ke Kalimantan Selatan, Jawa untuk diproses. Sedangkan di Kukar sendiri masih belum ada pabrik pengolahannya," ujarnya.
Lahan potensi karet di Kukar sendiri 49.729,20 ha yang digarap petani sebanyak 3.822 kepala keluarga (KK). Sedangkan perkebunan besar swasta dan perkebunan negara, seluas 17.959,25 ha yang tersebar di 18 kecamatan.
Ditambahkan, Unit Pengelolaan hasil (UPH) yang dimiliki petani pada umumnya masih sangat sederhana, bahkkan masih ada yang pengolaannya secara tradisional sehingga yang mereka hasilkan berupa sheet asalan yang mutunya sedang atau bahkan rendah. "Mudah-mudahhan adanya informasi peluang potensi investasi komoditi karet di Kukar akan menarik para investor yang berminat untuk berusaha di bidang budidaya perkebunan," paparnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 14 JANUARI 2009